Posted by : Unknown Sabtu, 09 Februari 2013


11. Danau Dendam Tak sudah 

danau ini sengaja dibuat untuk mencegah terjadinya intrusi air laut. Kawasan danau ini memang berjarak kurang lebih dua kilometer dari bibir pantai dan dipergunakan untuk mencegah mengalirnya air laut ke darat. Di masa Belanda, danau ini kemudian dibuat dam, agar lebih tertata dan tidak mudah meluap serta memudahkan pembuatan jalan. Namun setelah merdeka, pembangunan dam terbengkalai. Dam yang tak selesai itu menginspirasikan warga setempat untuk menamainya menjadi Dam Tak Sudah dan kata “Den” di depan kata “Dam” hanyalah merupakan “kerancuan” yang sengaja ditimbulkan untuk menggelitik rasa ingin tahu.

anggrek pensil yang merupakan flora unggulan Danau Dendam Tak Sudah, hingga kini masih bisa dinikmati pengunjung. Anggrek dengan bunga putih dipadu warna ungu dan bintik-bintik hitam, selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke danau itu.


12. Festifal Tabot 
Upacara Tabot merupakan upacara tradisional masyarakat Bengkulu yang diadakan untuk mengenang kisah kepahlawan Hussein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW, yang wafat dalam peperangan di padang Karbala, Irak. Tradisi Tabot dibawa oleh para pekerja Islam Syi‘ah dari Madras dan Bengali, India bagian selatan, yang dibawa oleh tentara Inggris untuk membangun Benteng Marlborough (1713—1719). Mereka kemudian menikah dengan penduduk setempat dan meneruskan tradisi ini hingga ke anak-cucunya.
Perayaan Tahunan dilakukan setiap menyambut Muhharam

terletak sekitar 15 km dari Bandara Fatmawati ke Tapak Paderi. Perjalanan dengan menggunakan mobil ini, akan memakan waktu sekitar 40 menit. Lokasi Tapak Paderi yang berada di Kota Bengkulu
Spoilerfor Festifal Tabot:





13. Rumah Bung Karno

Pada zaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan di dalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu


14. Pusat Makanan Khas 
lokasi di Jalan penurunan deket dengan simpang 5 Suprapto,
makanannya Halal.
disana jual macam - macam : lempuk, kue siput, kue tart Bengkulu, krupuk palembang, macam 2 makanan khas Bengkulu. Ada juga yang jual pernak pernik
miniatur Tabot dari yang kecil sampe yang besar, tas dari kulit kayu, dompet, topi, semuanya lucu2, gantungan kunci bentuk tabot sampe bentuk bunga Rafflesia, tempat hp semuanya dari kulit kayu yang dikemas menarik dan lucu, Tempuyak, bagar Hiu, dsb
\t


15. Pulau Tikus

 Pulau Tikus di Provinsi Bengkulu tidak sepopuler Pulau Bali atau gili-gili di Lombok. Namun, keindahan alamnya, terutama panorama alam bawah laut, adalah mutiara tersembunyi. Pantainya beralas pasir putih. Pada malam hari penyu sisik dan penyu hijau naik ke darat untuk bertelur.

Perjalanan menunju obyek wisata itu bisa ditempuh selama 30 menit dari Pantai Tapak Padri Kota Bengkulu dengan menggunakan kapal nelayan.
Para nelayan setempat selain menyediakan kapal untuk disewa juga siap menjadi pemandu para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tikus.
Menelusuri Pulau Tikus, BALI ke-2 Provinsi Bengkulu


16. Kampung Tua Cina
Kampung Tua Cina Bengkulu terletak 190 meter di sebelah selatan dari Benteng Marlborough, pada titik koordinat 3o 47? 15,9? LS dan 102o 15? 2,6? BT. Berdasarkan data sejarah kawasan ini merupakan pemukiman Cina sejak masa Kolonial Inggris. Keterangan tersebut mendukung keberadaan tinggalan-tinggalan arkeologi di kawasan tersebut yang berupa rumah tinggal yang mempunyai arsitektur Cina.

Untuk mempertahankan keidentikan dan kekhasan daerah pemukiman Cina tersebut, Pemerintah Daerah Bengkulu mendirikan sebuah gerbang bercorak Cina di depan benteng Marlborough tak jauh dari pemukiman tersebut.\t


17. Rumah Fatmawati Sukarno 
Fatmawati adalah seorang wanita yang berasal dari Bengkulu, namanya menjadi harum karena beliau adalah salah seorang istri Ir. Sukarno President Republik Indonesia yang pertama, yang juga ibu dari Megawati Sukarno Putri. beliau pula wanita yang menjahit dan mempersiapkan Sang Saka Bendera pusaka merah putih yang berkibar di hari proklamasi 17 Agustus 1945. Beliau menjadi istri sah Ir. Sukarno saat Ir. Sukarno diasingkan di Bengkulu Tahun 1938.

Terletak di Anggut Kota Bengkulu, berjarak kira-kira 600 meter dari rumah Sukarno. Di rumah terdapat bermacam koleksi antara lain foto-foto Fatmawati, pakaian, mebel dan lain-lain.


18. Makam Sentot Alibasyah
Sentot Alibasyah adalah seorang panglima perang pendukung Pangeran Diponegoro, pada perang Diponegoro (1825-1830). Setelah kekalahan Pangeran Diponegoro, Sentot dan para pengikutnya dimanfaatkan oleh Belanda untuk memerangi kaum Paderi di Sumatera Barat. Karena dianggap bersimpati terhadap perjuangan kaum Paderi, akhirnya Sentot Alibasyah dibuang hingga akhir hayatnya di Bengkulu. Makam Sentot Alibasyah berlokasi di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara
Makam Sentot Alibasyah ini terletak pada koordinat 03o 47l 20,7ll Lintang Selatan dan 102o 15l 48,4ll Bujur Timur. Pada masa kolonial Belanda letak makam ini berada agak di luar kota. Saat ini karena adanya perluasan kota, makam ini berada di dalam kota.

Pada makam Sentot tertulis tanggal pemakaman 17 April 1885. Makam ini berada di ketinggian 38 m diatas permukaan laut. Berjarak sekitar 1,2 km dari Benteng Marlborough dengan sudut kemiringan 94o. Bangunan cungkup makam Sentot Alibasyah bergaya bangunan “tabot” dan memiliki keistimewaan, yaitu di dalam cungkup tidak memperlihatkan adanya nisan kubur, sebagaimana biasanya kubur muslim di Indonesia.



19. Wisata sejarah Masjid Jamik

Masjid Jamik ini terletak di jalan utama kota Bengkulu dan merupakan kenang-kenangan dari Bung Karno semasa pengasingannya dan juga sebagai seorang arsitek, bangunan mesjid yang masih aktif dipergunakan ini memiliki atap berbentuk Limas dan menggambarkan perkimpoian budaya lokal, budaya thionghoa dan budaya islam. Masjid ini terletak di ujung jalan soeprapto tepat di pusat keramaian kota Bengkulu.

{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. pulau tikusnya OK juga.. kapan ya kesana?

    BalasHapus
  2. Kenapa tidak ada wisata di Pulau Enggano????????

    BalasHapus

Bengkulu

Umum

Teknologi

Popular Posts

Copyright © Si Bengkulu -Lupunyagaya- Powered by Blogger - Designed by Bengkulu24Jam