Posted by : Unknown
Minggu, 21 Agustus 2011
Keikutsertaan Indonesia mengikuti ajang kontes Tujuh Keajaiban Dunia (7 Wonder of Nature) kini menuai masalah. Pihak yayasan 7 Wonder of Nature kini mengancam akan mencoret Pulau Komodo yang merupakan calon dari Indonesia dikarenakan alasan yang rasanya kurang tepat.
Semua berawal dari permintaan panitia agar Indonesia menjadi tuan rumah pengumuman atau deklarasi kemenangan tujuh keajaiban dunia terbaru pada tanggal 11 November 2011 atau 11-11-2011. Tapi persyaratannya yang berat. Indonesia harus membayar komitmen fee sebesar US$10 juta.
Uang itu ternyata hanya sebagai komitmen pengumuman juara keajaiban dunia terbaru. Panitia masih meminta lagi sekitar US$35 juta untuk pelaksanaan acara. Indonesia harus membayar lebih dari Rp450 miliar dan belum tentu memenangkan kontes tersebut. Akhirnya Indonesia merasa tidak rela untuk memberikan komitmen fee tersebut.
Dikutip dari laman resmi 7Wonders, panitia kemudian mempertimbangkan untuk mencoret keikutsertaan Taman Nasional Komodo setelah tidak mendapatkan titik temu dari permasalahan hukum terkait penyelenggaraan acara pemilihan pemenang yang rencananya akan diadakan di Jakarta pada 11 November 2011.
“Kami terpaksa mengambil langkah ini setelah berminggu-minggu melakukan diskusi yang tidak produktif dengan pihak pemerintah dan swasta untuk menyelesaikan masalah hukum yang penting dengan cara yang positif,” ujar Presiden New7Wonders Foundation, Bernard Webber.
Semua berawal dari permintaan panitia agar Indonesia menjadi tuan rumah pengumuman atau deklarasi kemenangan tujuh keajaiban dunia terbaru pada tanggal 11 November 2011 atau 11-11-2011. Tapi persyaratannya yang berat. Indonesia harus membayar komitmen fee sebesar US$10 juta.
Uang itu ternyata hanya sebagai komitmen pengumuman juara keajaiban dunia terbaru. Panitia masih meminta lagi sekitar US$35 juta untuk pelaksanaan acara. Indonesia harus membayar lebih dari Rp450 miliar dan belum tentu memenangkan kontes tersebut. Akhirnya Indonesia merasa tidak rela untuk memberikan komitmen fee tersebut.
Dikutip dari laman resmi 7Wonders, panitia kemudian mempertimbangkan untuk mencoret keikutsertaan Taman Nasional Komodo setelah tidak mendapatkan titik temu dari permasalahan hukum terkait penyelenggaraan acara pemilihan pemenang yang rencananya akan diadakan di Jakarta pada 11 November 2011.
“Kami terpaksa mengambil langkah ini setelah berminggu-minggu melakukan diskusi yang tidak produktif dengan pihak pemerintah dan swasta untuk menyelesaikan masalah hukum yang penting dengan cara yang positif,” ujar Presiden New7Wonders Foundation, Bernard Webber.
Masalah hukum yang dimaksud adalah kontrak penyelenggaraan acara yang tidak ditepati oleh pemerintah Indonesia maupun pihak swasta. Kementerian Kebudayaan Pariwisata juga dinilai lamban dalam menangani dokumen terkait acara tersebut.
Komodo menempati posisi yang kuat dalam nominasi baru tujuh keajaiban dunia (nature). Berdasarkan data Yayasan, Komodo menempati posisi ke-26 dalam pemilihan internasional, dan posisi tiga dalam pemilihan lokal. Kemungkinan, Komodo akan dapat menempati posisi ke-11 dari 28 nominasi lainnya. Posisi Komodo juga stabil dengan kemungkinan terus maju.
Jika terpilih, Komodo akan memberikan keuntungan besar bagi Indonesia. Webber memperkirakan Komodo akan menghasilkan lebih dari US$5 miliar profit ekonomi, pariwisata dan simbol nasional.